Desember 22, 2025
IMG-20251111-WA0044

Bulukumba/mataelangtv.com/.11 November 2025 — Dalam waktu yang relatif singkat, hanya dua minggu, Kabupaten Bulukumba mencatat kemajuan signifikan dalam upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC). Melalui gerakan BEBAS (Bulukumba Bergerak Bersama Akhiri TBC), sinergi lintas sektor kembali membuktikan bahwa semangat gotong royong adalah kunci menuju masyarakat yang sehat dan tangguh.

Tagline “Bersama Kita Bisa, Bulukumba Bebas TBC” bukan sekadar semboyan, melainkan ruh dari gerakan sosial yang menyatukan langkah antara pemerintah, tenaga kesehatan, kader, tokoh masyarakat, dan keluarga pasien.

Gerakan yang Tumbuh dari Kolaborasi

Awalnya, program BEBAS dirancang untuk mempercepat deteksi dini dan memperkuat pendampingan pasien TBC. Namun dalam pelaksanaannya, program ini berkembang menjadi gerakan masyarakat yang hidup — bergerak di setiap lapisan, dari puskesmas hingga posyandu, dari ruang rapat pemerintahan hingga pertemuan PKK di desa.

Selama dua minggu pelaksanaan intensif, skrining TBC meningkat lebih dari 100% dibandingkan bulan sebelumnya. Pemeriksaan dilakukan serentak di puskesmas, sekolah, dan desa, dengan antusiasme masyarakat yang tinggi. Para kader tangguh TBC menjadi ujung tombak di lapangan, mengetuk pintu rumah warga, menyampaikan edukasi, dan mendampingi pasien hingga tuntas berobat.

 

Sinergi yang Menggerakkan

Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr. H. Muhammad Amrullah, S.Ked., M.Kes, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja bersama.

“Kita belajar bahwa kesehatan masyarakat tidak bisa dicapai sendirian. Butuh sinergi lintas sektor. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Sosial, pihak kecamatan, kelurahan, desa, hingga PKK kabupaten—semuanya punya andil besar dalam mendongkrak capaian program BEBAS,” ungkapnya.

Dinas PMD berperan aktif dalam mendorong pemerintah desa mengalokasikan dukungan untuk kegiatan skrining dan edukasi.

Sementara itu, TP-PKK Kabupaten Bulukumba tampil sebagai mitra strategis yang berperan langsung dalam menjangkau rumah tangga melalui kader. Dari posyandu hingga kegiatan rutin PKK, edukasi TBC menjadi tema pembicaraan yang mengalir dan membumi.

Ketua TP-PKK Ir. Hj. Andi Herfida Attas Muchtar Kabupaten Bulukumba menegaskan, “Kami ingin memastikan setiap ibu tahu bahwa TBC bisa disembuhkan, asal diobati sampai tuntas. Perempuan punya peran penting menjaga kesehatan keluarga.”

Program BEBAS: Lima Langkah Konkret Menuju Eliminasi

Program BEBAS hadir dengan lima komponen utama yang saling menguatkan:

Edukasi & Sosialisasi – kampanye di sekolah, komunitas, dan desa.

Skrining Massal – deteksi dini melalui puskesmas dan posyandu.

Pendampingan Pasien – memastikan pengobatan tuntas tanpa putus.

Kader Tangguh TBC – agen perubahan yang menggerakkan masyarakat desa.

Kolaborasi Lintas Sektor – sinergi Dinas, pemerintah desa, tokoh masyarakat, media, dan LSM.

Dengan pendekatan ini, BEBAS bukan hanya program kesehatan, tetapi juga gerakan sosial berkelanjutan yang menumbuhkan kepedulian dan kesadaran bersama.

Menuju Bulukumba Bebas TBC

Hasil dua minggu ini hanyalah awal. Pemerintah Kabupaten Bulukumba berkomitmen menjadikan momentum ini sebagai tonggak percepatan menuju Eliminasi TBC 2030.

Semangat “BEBAS” tidak hanya berarti bebas dari penyakit, tetapi juga bebas dari hambatan — menuju masyarakat yang sehat, produktif, dan berdaya.

Bulukumba telah menunjukkan bahwa ketika semua pihak bergerak bersama, maka langkah menuju “Bulukumba Bebas TBC” bukan lagi impian, melainkan kenyataan yang sedang diwujudkan.

 

Arief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *