Desember 22, 2025
IMG-20251108-WA0046

Sofifi, Mataelangtv.com — Pemerintah Provinsi Maluku Utara menegaskan komitmennya untuk memperkuat posisi Sofifi sebagai ibu kota provinsi melalui proyek strategis pembangunan jalan Trans Kieraha.

Gubernur Sherly Laos menyampaikan hal itu dalam Sidang Paripurna Pembicaraan Tingkat II Rancangan APBD Induk Tahun Anggaran 2026, yang digelar di Gedung DPRD Maluku Utara, Sofifi, Jumat (7/11/2025).

Dalam paparannya, Sherly menjelaskan bahwa pembangunan Trans Kieraha bukan semata-mata proyek infrastruktur jalan, melainkan kebijakan strategis daerah untuk memperluas akses, mempercepat konektivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tengah Maluku Utara.

> “Sudah 26 tahun Sofifi menjadi ibu kota provinsi, tapi hingga kini belum memiliki bandara dan masih minim konektivitas. Program Trans Kieraha adalah jawaban untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan menghidupkan pusat ekonomi baru di Sofifi,” tegas Gubernur Sherly.

Sherly menilai, keberadaan jalan Trans Kieraha akan menjadi penghubung utama antarwilayah, terutama dari Sofifi menuju Halmahera Tengah dan Halmahera Timur. Jalur tersebut diharapkan mampu membuka isolasi wilayah dan mendorong munculnya sentra-sentra ekonomi baru di sepanjang koridor pembangunan tersebut.

Dari sisi tata kelola keuangan, Gubernur Sherly menekankan bahwa proyek Trans Kieraha dirancang dengan prinsip efisiensi dan kehati-hatian fiskal.
Proyek ini semula dianggarkan sebesar Rp180 miliar untuk pekerjaan sirtu sepanjang 29 kilometer, namun setelah dilakukan kajian ulang bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) diturunkan menjadi Rp90 miliar.

> “Setelah dikaji ulang, kebutuhan anggaran hanya sekitar 10 persen dari total belanja infrastruktur 2026. Artinya, proyek ini efisien, realistis, dan tidak membebani APBD,” jelasnya.

Langkah tersebut, lanjut Sherly, merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk memastikan setiap proyek strategis daerah benar-benar memberikan manfaat besar dengan biaya yang seimbang. Ia menegaskan, prinsip efisiensi bukan berarti mengurangi kualitas, tetapi memastikan anggaran digunakan secara tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat.

> “Setiap rupiah yang kita gunakan harus mencerminkan amanah rakyat. Pemerintah harus memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya selesai di atas kertas, tapi benar-benar menyentuh kehidupan masyarakat,” ungkap Sherly Laos.

Proyek Trans Kieraha juga diharapkan menjadi tulang punggung konektivitas baru Maluku Utara, yang mampu menggerakkan mobilitas manusia, barang, dan jasa antarwilayah.
Dengan terbukanya akses jalan darat yang lebih baik, biaya logistik dan waktu tempuh antarwilayah akan menurun, sehingga kegiatan ekonomi masyarakat di kawasan tengah dan timur Halmahera dapat meningkat secara signifikan.

Sherly menyebut, proyek tersebut akan menjadi stimulus ekonomi baru bagi Sofifi dan daerah sekitarnya, sekaligus mendukung rencana jangka panjang penataan kawasan ibu kota provinsi.
“Trans Kieraha bukan hanya tentang membangun jalan, tapi tentang membuka ruang pertumbuhan, memperkuat daya saing daerah, dan mengurangi ketimpangan antarwilayah,” tuturnya.

Pemerintah provinsi juga tengah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian terkait, termasuk Kementerian PUPR dan Bappenas, untuk menjadikan Trans Kieraha sebagai bagian dari proyek prioritas nasional dalam rangka mempercepat pembangunan kawasan Sofifi sebagai pusat pemerintahan yang modern dan terintegrasi.

Lebih jauh, Gubernur Sherly menegaskan bahwa pembangunan Trans Kieraha adalah simbol arah baru pembangunan Sofifi. Ia menyadari, selama lebih dari dua dekade, status Sofifi sebagai ibu kota provinsi belum sepenuhnya diimbangi dengan infrastruktur dasar yang memadai.

> “Kini saatnya Sofifi berdiri sejajar dengan ibu kota provinsi lain di Indonesia. Jalan Trans Kieraha menjadi pondasi bagi visi besar kita: menjadikan Sofifi bukan hanya pusat pemerintahan, tapi juga pusat pertumbuhan ekonomi Maluku Utara,” ujar Sherly optimistis.

 

Pemerintah Provinsi Maluku Utara menargetkan, pembangunan Trans Kieraha akan rampung secara bertahap hingga 2027, dengan sistem pengawasan ketat dan transparan.
Proyek ini juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja lokal, menggerakkan sektor konstruksi, serta memberi dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan pendekatan yang efisien dan berbasis kebutuhan nyata, Trans Kieraha menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Maluku Utara di bawah kepemimpinan Gubernur Sherly Laos dalam membangun daerah secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *